PEMBERSIHAN DAN PEMILAHAN BENIH KACANG HIJAU



    A. Dasar Teori

Benih merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peran sangat menentukan dalam upaya produksi dan mutu hasil. Dalam era pertanian modern saat ini, penggunaan benih bermutu mutlak diperlukan. Benih bermutu adalah benih dari varietas unggul yang dihasilkan dengan cara-cara khusus yang disebut sertifikasi. Sertifikasi benih bertujuan untuk menjaga kemurnian genetik, fisik, dan fisiologis dari benih varietas unggul yang akan digunakan oleh petani dengan jalan usaha pengawasan terhadap proses produksi benih berupa pengawasan benih sumber lapangan pertanaman calon benih, pengolahan, pengepakan, pengujian benih secara laboratorium dan pemasangan label benih. Produksi benih merupakan usaha yang menekankan pada kualitas, sehingga semua tahapan kegiatan dalam bidang perbenihan diarahkan pada aspek kualitas hasilnya.  Apabila kualitas dari suatu benih tidak dapat dijamin, maka produk ini tidak layak dipasarkan sebagai benih.  Perbaikan benih ini dapat dilakukan melalui perbaikan varietas dengan teknik pemuliaan mutasi atau perakitan varietas unggul yang telah ada melalui persilangan dan bioteknologi (Sutopo, 2004).

Menurut Mohammad (1987) secara umum pengolahan benih didefinisikan sebagai suatu proses transformasi bentuk fisik benih semasa dipanen yang bercampur dengan segala macam campuran seperti daun, ranting, benih gulma, benih tidak masak, kerikil, tanah, serangga, dan lain-lain. Kepada satu bentuk fisik benih yang bersih (bebas dari berbagai campuran yang tidak diinginkan) dan mungkin juga sudah terpilah beserta atau tanpa perlakuan. Benih merupakan salah satu input terpenting dalam usaha membangun sektor pertanian. Oleh karena itu, kebutuhan benih di Indonesia cukup besar. Untuk menghasilkan benih yang berkualitas tinggi, pengolahan benih mempunyai potensi yang sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh petani.

Setelah dibersihkan dengan menggunakan alat pembersih, biasanya benih sudah cukup bersih, jika pengoperasian alatnya baik. Namun, sering juga kita menginginkan benih yang dikelompokkan sesuai dengan ukuran, berat jenis, bobot, panjang, dan lain-lain. Proses ini dikenal dengan pemilahan. Pemilahan dijalankan setelah benih dibersihkan tetapi masih ada benih yang berbeda dari segi ukuran, berat jenis, bobot atau panjang. Pada pemilahan campuran atau kotoran tidak lagi terdapat dalam lot tersebut. Jika masih ada kotoran, bersihkan lagi dengan pembersih atau dengan cara yang lain.

Pembersihan benih sangat penting karena benih yang kotor tidak baik bila disimpan lama, secara tidak langsung akan mempengaruhi viabilitas benih karena tersumbatnya ruang antara benih yang akan menimbulkan panas dan kelembaban tinggi sehingga menjadi tempat bersarangnya cendawan maupun hama. Proses pembersihan benih bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran fisik maupun biji-bijian lain yang mencampuri suatu kelompok benih. Kotoran fisik antara lain yaitu pecahan-pecahan biji, benih-benih yang berukuran kurang sempurna (keriput, inferior, membatu akibat kurang masak atau terserang penyakit), pecahan-pecahan batu maupun ranting-ranting yang terbawa pada waktu proses pemanenan. Dalam proses pembersihan dapat terjadi kerusakan fisik atau kurang sempurna proses pembersihannya sehingga diperoleh hasil yang tidak bersih 100%. Prinsip kerja dari alat pembersih ini adalah, memisahkan benih berdasarkan perbedaan ukuran/bentuk dan berat benih. 

Ada banyak cara untuk melakukan pemilahan baik dengan cara manual menggunakan alat tradisional seperti nampa atau wadah plastik maupun cara modern dengan menggunakan mesin diantaranya yakni Gravity Table Separator yang mampu memilahkan benih berdasarkan berat jenis, Cylinder Separator memilahkan benih berdasarkan panjang pendek benih, Spiral Separator memilahkan benih berdasarkan derajat kebulatan benih dan Blower Aspirator memilahkan benih berdasarkan bobot benih (Mohammad, 1987). 

 

    B. Alat Dan Bahan 

1.      Benih kacang hijau

2.      Plastik

3.      Wadah piring

4.      Nampan

5.      Timbangan

6.      Alat tulis

  7.      Laptop 

 

    C. Langkah Kerja

 1.      Siapkan alat dan bahan untuk melakukan pembersihan dan pemilahan benih

2.     Timbang benih kacang hijau sebelum melakukan kegiatan pemilahan dan pembersihan

3.     Catat hasil dari bobot awal benih kacang hijau tersebut

4.     Tempatkan benih tersebut ke wadah nampan yang telah disiapkan

5.   Benih dilemparkan ke udara diatas lantai bersih dalam suatu tempat yang diharapkan tertiup angin. Bahan yang berat jatuh ke atas lantai terlebih dahulu, benih yang baik dipertengahan, sedang benih yang ringan dan sekam tertiup paling jauh. Lakukan pemilahan benih berdasarkan kualitas benih agar terhindar dari campuran yang tidak layak tanam (terkontaminasi penyakit, rusak, busuk, dsb)

6.    Timbang kembali masing-masing berat benih yang telah terpisah dari kotoran

7.    Timbang benih rusak yang tidak layak tanam

            8.    Timbang kotoran partikel yang tercampur dalam benih tersebut  

    

    D. Hasil dan Pembahasan

          Berikut merupakan hasil praktikum uji coba pembersihan dan pemilahan benih, dalam uji praktikum tersebut awal mula benih kacang hijau seberat 500 gram setelah dilakukan pembersihan dan pemilahan benih didapat beberapa komponen benda asing berupa debu dan kotoran batu kerikil dengan berat 9 gram, selain itu juga setelah melalui proses pemilahan terdapat benih yang rusak yang tidak layak tanam dengan berat 6 gram. Dengan demikian berat akhir yang didapat sebanyak 431 gram benih bersih dan memiliki bentuk yang baik. Benih yang dipanen dari lapang tidak secara langsung bisa siap untuk dipasarkan atau disimpan, melainkan perlu proses pengeringan, ekstraksi serta pembersihan benih. Seluruh proses tersebut dilakukan dengan menghindari terjadinya penurunan viabilitas benih. Kebersihan sangat mempengaruhi visual khususnya mutu fisik benih, Kotoran pada hasil pertanian sering dianggap sebagai sumber kontaminasi, karena kotoran dapat mengandung mikroorganisme yang dapat merusak hasil panen. 

            Pembersihan benih adalah pembuangan sebagian besar benda seperti kotoran, daun, cabang dan buah kosong. Pembersihan benih merupakan bagian dari kegiatan pemrosesan benih. Pembersihan dapat dilakukan secara manual dengan cara ditampi atau dengan menggunakan peralatan seperti air screen cleaner. Tujuan dari pemrosesan benih adalah untuk mendapatkan benih bersih, murni dengan kualitas fisiologis yang dapat disimpan dan mudah ditangani selama proses berlangsung seperti perlakuan awal, pengangkutan dan penyemaian. Pemrosesan benih atau buah meliputi beberapa prosedur penanganan benih dengan penerapan yang berbeda tergantung pada tipe buah dan benih, kondisi buah atau benih pada saat pengumpulan dan masa penyimpanannya. 

        1.    Proses dan Prinsip Pembersihan Benih 

              a). Precleaning 

    Setelah perontokan/ekstraksi dapat terjadi benih tercampur dengan benda asing yang relatif besar.  Dikhawatirkan benda asing tersebut dapat mengganggu kerja mesin yang akan digunakan dalam proses selanjutnya, antara lain dapat menyumbat/menutup conveyor atau saringan. Oleh karena itu, pada tahap ini yang dipisahkan hanyalah benda asing yang berukuran relatif lebih besar daripada ukuran benih. Proses ini biasanya disebut sebagai Scalping. Dengan demikian, apabila berdasarkan pengamatan tidak tampak adanya materi/benda asing yang relatif lebih besar, maka proses ini tidak perlu dilakukan. 

            b). Basic Cleaning 

        Mesin yang digunakan dalam tahap ini secara prinsip adalah sama dengan mesin yang digunakan dalam tahap precleaning, akan tetapi saringan yang ada berukuran lebih halus. Pelaksanaan tahapan ini bertujuan untuk memisahkan materi yang masih tercampur dengan benih setelah proses precleaning. 

            c). Post Cleaning 

        Tahapan kegiatan ini dilakukan apabila setelah proses basic cleaning masih terdapat benda asing yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan benih, sehingga tidak dapat dipisahkan melalui tahapan kegiatan basic cleaning. Dengan demikian diperlukan mesin yang dapat digunakan untuk memisahkan materi tersebut dari benih, misalnya pemisahan yang dilakukan berdasarkan warna, berat jenis benih serta ukuran secara lebih teliti. Proses ini biasa disebut sebagai proses separation and grading. Apabila benih selesai diproses hingga tahap ini, maka akan memiliki persentase kemurnian benih yang sangat tinggi dan hal ini hanya dilakukan pada kelas-kelas benih tertentu saja, misalnya kelas breeder seed, foundation seed,  dan stock seed atau kelas benih  exstantion seed pada varietas yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

                 2.      Prinsip Pembersihan Benih

                    a)    Scalping adalah pembersihan benih dari kotoran-kotoran kasar dengan mesin pengayak

                    b)    Hulling adalah pembersihan benih dengan menghilangkan bagian-bagian yang masih                              melengket

                    c) Shelling adalah pembersihan benih dari lendir-lendir kering, kulit ari atau rambut-rambut                        yang menempel pada bagian permukaan benih.

            E. Kesimpulan

        Benih merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peran sangat menentukan dalam upaya produksi dan mutu hasil, oleh karena itu perlu dilakuakn suatu proses pembersihan dan pemilahan benih untuk menjaga kebersihan dan kemurniannya untuk menghasilkan kualitas benih yang unggul. Pembersihan benih sangat penting karena benih yang kotor tidak baik bila disimpan lama, secara tidak langsung akan mempengaruhi viabilitas benih karena tersumbatnya ruang antara benih yang akan menimbulkan panas dan kelembaban tinggi sehingga menjadi tempat bersarangnya cendawan maupun hama.

 

         F. Daftar Pustaka 

  Ø Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Ø Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis (terjemahkan) Dr. Mohammad Na’iem dkk. Bandung.

Ø IPB. 2010. Tinjauan Pustaka Fisiologi Benih Padi Dan Viabilitas Benih. Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Ø Kuswanto, H. 2007. Analisis Benih. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Kesehatan Benih Dalam Mendukung Program Perbenihan Nasional

PEMANENAN POLLEN

Uji Tetrazolium Benih