PENTINGNYA PROCESING DAN PENYIMPANAN BENIH TANAMAN PANGAN PADI

 

PENTINGNYA PROCESING DAN PENYIMPANAN 

BENIH TANAMAN PANGAN PADI



Benih merupakan salah satu komoditi perdagangan dan merupakan unsur baku yang mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian.Untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang tinggi maka dilakukanlah suatu kegiatan prosesing benih dimulai dari kegiatan pra prosesing, pengeringan, pembersihan, pemilahan, perlakuan benih, pengemasan, penyimpanan dan pemasaran. Penyimpanan benih merupakan suatu bagian penting dari usaha untuk mempertahankan mutu benih sebelum ditanam di lapang. Benih setelah melalui tahapan pengolahan (seed processing) biasanya dikemas untuk selanjutnya dipasarkan dan disimpan dalam gudang sebagai cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan benih pada masa tanam berikutnya. Selama benih dalam tahapan pemasaran atau disimpan dalam gudang akan beresiko mengalami kemunduran (deteriorasi) dan tidak lepas dari resiko kerusakan akibat serangan hama, yang kedua-duanya akan menyebabkan penurunan mutu. Oleh karenanya pengetahuan mengenai teknik dalam melakukan penyimpanan benih merupakan suatu  yang penting (Fahrudin 2013).  

Dalam periode simpan terdapat perbedaan antara benih yang kuat dan benih yang lemah. Karena periode simpan merupakan fungsi dari waktu maka perbedaan antara benih yang kuat dan lemah terletak pada kemampuannya untuk dimakan waktu. Seperti kehidupan lainnya, benih juga mempunyai umur (jangkauan umur) artinya bahwa suatu ketika benih juga akan mati. Dengan demikian amat penting untuk mengetahui berapa lama benih dapat disimpan sebelum digunakan. Seringkali umur benih dikaikan dengan daya simpan benih (Kuswanto 2006). Benih pada saat panen biasanya memiliki kandungan air benih sekitar 16%sampai 20%. Agar dapat mempertahankan viabilitas maksimumnya makakandungan air tersebut harus diturunkan terlebih dahulu sebelum disimpan. Kadar air yang terlalutinggi dalam penyimpanan akan menyebabkan terjadinya peningkatan kegiatan enzim-enzim yang akan mempercepat terjadinya proses respirasi, sehingga perombakan bahan cadangan makanan dalam biji menjadi semakin besar.Akhirnya benih akan kehabisan energi pada jaringan-jaringannya yang penting. 

Penyimpanan benih padi dapat dilakukan dengan cara sistem curah dan secara kemasan. Cara curah akan disimpan dalam lumbung bisa dilakukan dengan cara menghindari lumbung untuk tidak menempel langsung pada lantai untuk menghindari pengaruh kelembaban lantai gudang sehingga gabah yang disimpannya itu tidak mudah diserang jamur. Disekitar lumbung dibersihkan karena serangga hama dan tikus mudah menyerang pada tempat yang kotor, mengusahakan lumbung terlindungi dari air atau hujan, membuatkan pintu pengeluaran gabah supaya tidak sering membuka tutupnya. gabah yang sudah kering dan bersih dicurahkan langung ke dalam lumbung penyimpanan tersebut. Untuk membersihkan gabah dapat dilakukan dengan cara pengayakan manual, yaitu menggunakan tampah dan ayakan dari bambu. Selain itu bisa menggunakan pula dengan memanfaatkan angin alami atau menggunakan angin buatan/ kipas angin. Sedang untuk mengeringkannya, gabah bisa dijemur langsung pada terik matahari pada lantai penjemuran. Lama pengeringan tergantung dari keadaan cuaca. Gabah dikatakan sudah kering apabila kadar airnya sudah mencapai 12%-14%. Memeriksa kondisi gabah paling tidak satu atau dua hari sekali, apakah gabah yang disimpannya terkena serangan hama serangga atau tidak, disamping juga untuk memeriksa kadar airnya.  

Kemasan dengan menggunakan plastik dengan cara benih padi dimasukkan dalam kantong-kantong plastik dengan kapasitas tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg atau 50 kg yang kemudian disimpan dalam ruangan secara tumpuk-tumpuk. Cara penyimpanannya yaitu dengan membersihkan ruang penyimpanan dan disanitasi (dibersihkan dengan fungisida dan atau dengan insektisida). Gunakan balok kayu dan papan yang kering untuk mengganjal tumpukan kemasan beras. Sebelum beras dimasukkan kedalam kemasan plastik, cek atau periksa kadar air beras, apakah kadar airnya sudah 14% atau dibawahnya, karena daya simpan beras dipengaruhi pula oleh kadar air yang terkandung dalam beras. Beras dikemas ditakaran tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg, atau 50 kg tepat untuk mempermudah pengawasan ataupun pengangkutan. Beras yang sudah dimasukkan kedalam kemasan ditumpuk diatas papan tempat penyimpanan maksimal 15 tumpukan. Jika disimpan dalam gudang cukup luas, setiap jenis berat dalam tumpukan disusun dalam blok-blok yang terpisah. Ruang penyimpanan harus mudah dibersihkan.

  • Fahrudin 2013. Penyimpanan Benih. http://ditjenbun.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 21 September 2021.  

  • Kuswanto Hendarto 2006. Dasar-Dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih. Bandung: Angkasa. 

  • Kartono 2004. Teknik Penyimpanan Benin Kedelai Varietas Wilis pada Kadar Air dan Suhu Penyimpanan yang Berbeda. Buletin Teknik Pertanian. Volume 9 (2): 79 – 82.

 


Komentar

  1. ketika benih yang kita simpan mengalami kendala seperti kontaminasi jamur di beberapa plot tertentu apa tindakan yang harus kita lakukan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Kesehatan Benih Dalam Mendukung Program Perbenihan Nasional

PEMANENAN POLLEN

Uji Tetrazolium Benih