PENGAMBILAN SAMPEL BENIH SEBAGAI TOLAK UKUR KEBERHASILAN MUTU BENIH

 PENGAMBILAN SAMPEL BENIH 
SEBAGAI TOLAK UKUR KEBERHASILAN MUTU BENIH



Benih merupakan biji yang dijadikan dasar untuk digunakan dalam bercocok tanam. Sebagai salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman benih memegang peranan penting dan menjadi tolak ukur akan keberhasilan suatu tanaman dalam menghasilkan hasil penen yang maksimal. Benih bermutu merupakan faktor utama suksesnya produksi dibidang pertanian. Penggunaan benih bermutu tinggi adalah prasyarat penting untuk menghasilkan produksi tanaman yang menguntungkan secara ekonomis. Penggunaan benih bermutu rendah akan menghasilkan presentase pemunculan bibit yang rendah pula dan bibit yang kurang toleran dapat menyebabkan cekaman hama dan penyakit tanaman yang pada akhirnya akan menurunkan daya tumbuh dan daya hasil tanaman.

Kemurnian benih merupakan persentase benih yang dihasilkan berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan, benih murni yang diperoleh dari hasil pengujian tersebut kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu persentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran dengan demikian perlunya akan penyortiran atau pengambilan sampel yang nantinya akan diujikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan benih yang akan kita tanam tersebut.

Pengambilan sample benih merupakan cara untuk memisahkan berbagai benih baik berdasarkan ukuran, bentuk, warna, kualitas serta tekstur dari benih yang kita ambil. Untuk menjaga keragamannya kita perlu memisahan benih tersebut sesuai dengan karakteristik dan mutu fisiknya supaya tidak mengalami kontaminasi. Selain itu juga kita dapat menganalisa akan kemurnian benih yang kita punya tersebut. Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai spesies benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih. Pada prinsipnya, pengujian kemurnian benih di laboratorium merupakan secara fisik/berdasarkan indentitas fisik yang telah ditetapkan dengan jalan memisahkan contoh kerja benih ke dalam komponen-komponen benih dari benih murni, varietas lain, kotoran benih. Kemurnian benih dapat dilakukan secara manual dengan menyeleksi dari bahan atau varietas selain benih murni sehingga akan diperoleh kemurnian benih dari suatu varietas.

Dalam praktek suatu kelompok benih tidak pernah benar-benar homogen. Oleh karenanya ditetapkan cara-cara pengambilan contoh supaya diperoleh contoh yang mewakili.untuk hal tersebut diperlukan keahlian dan pengalaman dari petugas pengambilan contoh. Program sertifikasi dan pengawasan pemasaran hanya petugas yang diberi wewenang yang dapat melakukan pengambilan contoh benih untuk keperluan pelabelan dan pengecekan label. Cara pengambilanya harus memenuhi ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan. Suatu kelompok benih harus diatur sedemikian rupa sehinga setiap bagianya dapat dapat diambil contohnya. Pemilik benih harus memberi keterangan yang terperinci tentang asal benih.apabila diketahui bahwa kelompok benih tidak seragam maka petugas pengambil sample benih berhak menolak untuk melaksanakan pengambilan contoh (Kiki Ma, 2011).

Dengan demikian Benih Unggul merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak dapat di gantikan oleh faktor lain, Pemilihan biji atau sampling benih untuk bahan tanam (benih,bibit) harus diperhatiakn betul agar produksi tanamanya mencapai hasil yang maksimal.

  • Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Laboratorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Bandung.
  • Kiki Muslihin, 2011, Cara Pengambilan Contoh Benih (Seed Sampling), http://fapertaunwimku.blogspot.com/2011/07/praktikum-v. html, di akses pada tanggal 19 November 2021.
  • Azwir, 2005. Penggunaan Benih Unggul Sertifikat Untuk Padi. Departemen Pertanian. Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Kesehatan Benih Dalam Mendukung Program Perbenihan Nasional

PEMANENAN POLLEN

Uji Tetrazolium Benih