PENGUJIAN MUTU FISIK BENIH DENGAN PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR BENIH

 

PENGUJIAN MUTU FISIK BENIH 

DENGAN PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR BENIH


Tolak ukur akan keberhasilan suatu tanaman dalam menghasilkan hasil penen yang maksimal yaitu berdasarkan kualitas benih yang kita tanam. Benih bermutu merupakan faktor utama suksesnya produksi dibidang pertanian. Penggunaan benih bermutu tinggi adalah syarat penting untuk menghasilkan produksi tanaman yang menguntungkan secara ekonomis. Uji kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan untuk menelaah suatu kelompok benih yang didasarkan pada penentuan secara fisik komponen-komponen yang ada termasuk persentase berat dari benih murni, biji tanaman/varietas lain, biji gulma, dan kotoran benih. Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan, benih murni yang diperoleh dari hasil pengujian tersebut kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu persentase kadar air dan viabilitas benih.

Pengujian kemurnian benih merupakan pengujian untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi secara fisik, selain itu digunakan juga untuk mengetahui komposisi contoh kerja pada pengujian-pengujian benih yang lainnya seperti uji daya kecambah, uji bobot 1000 butir, uji kesehatan benih, uji ketahanan benih dan sebagainya akan dapat mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan hasil tanaman.

Bobot 1000 biji merupakan karakter penting dalam pengadaan suatu varietas unggul baru karena menentukan jumlah produksi. Tinggi bobot 1000 biji dipengaruhi lingkungan pada saat fase pematangan biji. Produksi adalah jumlah berat hasil yang dikumpulkan dari tempat pemeliharaan yang diusahakan dengan skala kecil maupun skala besar. Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji.

Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. (Imran, 2002).

Tiap varietas tanaman menpunyai ukuran berat 1000 biji yang khusus, dengan demikian perhitungan berat 1000 biji ini hanya berlaku untuk biji-biji satu tanaman. Meskipun demikian variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa faktor luar antara lain Keadaan cuaca, Intensitas sinar matahari, Masa kering yang terlalu panjang, Pemupukan dan Letak biji pada tanaman (Makarim, 2009).

Bobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas diantaranya yaitu bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, untuk ukuran besar lebih dari 25 gr. Untuk  mengetahui berat setiap kelompok benih per  1000 butir benih, penghitungan  dapat dilakukan melalui 2 cara (ISTA) yaitu Menghitung  seluruh benih dan Menghitung  1000 butir benih berdasarkan ulangan-ulangan,  menjadi 8 ulangan kemudian dicari koefisien  keragamannya.

Manfaat dari Penentuan berat untuk 1000 butir benih yaitu untuk mengetahui produktivitas suatu tanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan dapat menentukan hasil dari suatu varietas yang dapat beradaptasi dengan lingkungan,  berperan sangat penting dalam menentukan berapa jumlah benih yang harus di tabur dalam satu hektar lahan dan untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies.

Bobot 1000 biji merupakan berat nisbah 1000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas, Faktor yang memengaruhi bobot 1000 biji yaitu umur biji, lama biji berada di lapangan setelah masak, waktu pemanenan, dan lingkungan. Dengan demikian pengujian mutu fisik benih dapat menjadi tolak ukur akan keberhasilan benih tersebut ditanam dilahan yang telah disiapkan. Pengujian-pengujian benih yang lainnya seperti uji daya kecambah, uji bobot 1000 butir, uji kesehatan benih, uji ketahanan benih akan dapat mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan hasil tanaman.

  • Imran, S., Syamsuddin, dan Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativaL.) pada lahan alang-alang. Agrista 6(1):81-86.
  • Sutopo,Lita. 2002. Teknologi Benih. Universitas Brawijaya. Malang. ·         
  • Makarim, A. Karim dan E. Suhartatik.2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ITKP 11: 306-308. ·         
  • Nasir. 2005. Peranan benih dalam usaha pengembangan palawija. Jurnal Agronomi XII (1): 12-15. ([diakses pada tanggal 28 November 2021).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN FISIOLOGI DALAM PENINGKATAN HASIL PERTANIAN

PENTINGNYA PROCESING DAN PENYIMPANAN BENIH TANAMAN PANGAN PADI

SELEKSI DAN ROGUING FASE VEGETATIF, GENERATIF, DAN PENGISIAN BIJI